Kamis, 14 Juli 2011

TRADISI MERANTAU DISARANKAN DITINJAU ULANG


Tradisi Merantau Disarankan Ditinjau Ulang

Tradisi Merantau Disarankan Ditinjau Ulang
Padang, Sumbar - Pakar sejarah Islam, Prof Azyumardi Azra mengatakan, merantau yang selama ini dijadikan salah satu ikon orang Minang perlu untuk ditinjau ulang. Alasannya, selain merantau membawa konsekuensi terbatasnya tenaga produktif di nagari-nagari atau desa, kondisi di rantau sendiri juga sudah tidak memberikan harapan.
"Daripada tetap menjadikan merantau sebagai sebuah ikon, lanjut Azyumardi, dalam konteks yang lebih realistis jauh akan lebih bermanfaat kalau para tenaga produktif di nagari-nagari atau desa berkosentrasi memanfaatkan lahan tidur yang terhampar di hampir seluruh pelosok kota dan kabupaten di Sumatera Barat," kata Azyumardi Azra, saat jadi keynote speaker dalam seminar Kebudayaan Minangkabau yang diselenggarakan Gebu Minang di Premier Basko Hotel, Kota Padang, Minggu (12/12).
Selain itu, Azyumardi Azra yang juga Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga mengungkap efek lain dari merantau yang dahulunya hanya dilakukan oleh laki-laki, tapi dalam perjalanannya merantau pada akhirnya juga dilakukan oleh gadis Minang.
"Karena laki-laki Minang mayoritas merantau, akhirnya gadis Minang tidak punya banyak pilihan untuk mendapatkan pasangan hidupnya. Andai pun didapat itu juga melalui proses "bajapuik" yang dalam kenyataannya sangat ditentukan oleh kemampuan finansial pihak keluarga perempuan. Akibatnya, banyak di antara gadis Minang yang harus merantau dalam menyikapi fenomena itu," kata Azyumardi Azra.
Terkait dengan desakan tersebut, agar merantau tidak lagi dijadikan ikon bagi etnis Minang, lebih lanjut alumni Columbia University New York itu juga mendesak pemerintah daerah membukakan akses bagi anak nagari terhadap tanah produktif.
"Pemerintah daerah sebaiknya mengaktifkan lahan-lahan kosong untuk kesejahteraan masyarakat nagari. Langkah ini penting untuk menahan arus merantau dan meningkatkan kesejahteraan nagari," tegasnya.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar